Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Transportasi
Teknologi ramah lingkungan telah diterapkan dalam berbagai bidang antara lain di bidang transportasi.
Berikut ini adalah beberapa aplikasi teknologi ramah lingkungan di bidang transportasi.
1. Kendaraan Hidrogen (Hydrogen Vehicle)
Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar penggerak mesin.
Di dalam kendaraan ini terpasang alat yang mampu mengubah energi kimia dari hidrogen menjadi energi mekanik, dengan cara membakar hidrogen dalam mesin pembakaran internal atau dengan mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam fuel cell untuk menggerakkan motor listrik.
Banyak perusahaan luar yang telah mengembangkan kendaraan ini dan diharapkan dapat berkembang pesat di tahun-tahun mendatang.
Mobil berbahan bakar hidrogen yang telah dikembangkan antara lain Chevrolet Equinox Fuel Cell, Honda FCX Clarity, Hyundai ix35 Fuel Cell, dan Mercedes-Benz B-Class F=Cell. Kendaraan ini mampu melaju dengan kecepatan 450 km/jam.
Selain mobil berbahan bakar hidrogen, di Cina juga telah dikembangkan sepeda hidrogen, sepeda motor hidrogen, dan skuter hidrogen.
Saat ini perusahaan pesawat terbang seperti Boeing, Lange Aviation, dan Jerman Aerosace Center juga telah mengembangkan pesawat berbahan bakar hidrogen.
2. Mobil Surya (Solar Car)
Mobil surya merupakan mobil yang energi utamanya berasal dari sinar matahari. Salah satu contoh mobil surya adalah bus surya.
Bus ini menggunakan sinar matahari untuk memberikan energi pada alatalat listrik dalam bus dan energi yang digunakan sebagai penggerak pada mesin bus.
Bus surya yang saat ini ada merupakan kendaraan yang menggunakan baterai sebagai tempat penyimpanan listrik yang diperoleh dari cahaya matahari atau sumber yang lain.
Pengembangan bus surya ini sejalan dengan berkembangnya teknologi panel surya atau photovoltaic cell.
Pada bus surya ini terdapat panel surya yang terpasang pada atap bus yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh mesin bus.
Pengenalan bus ini sebagai alat transportasi umum bertujuan untuk mengembangkan alat transportasi yang ramah lingkungan.
Negara yang pertama kali menerapkan bus surya ini yaitu Australia, yaitu di kota Adelaide. Bus ini dikenal dengan nama Tindo Solar Batterty Changer Bus (Tindo = matahari) dan beroperasi
semenjak tahun 2007.
Bus ini 100% menggunakan energi matahari, dilengkapi dengan pendingin ruangan, dan mampu membawa 40 orang.
Bus ini tidak memiliki panel surya pada atapnya, namun bus ini mendapatkan energi listrik dari stasiun bus pusat di Adelaide.
Negara Cina juga telah mengembangkan bus surya ini, bus surya ini diterapkan di kota Qiqihar, dan mulai beroperasi pada bulan Juli 2012.
Bus tersebut mendapatkan energi dari baterai litium-ion (Li-Ion) yang dapat diisi ulang menggunakan panel surya yang ada pada atap bus. Bus mampu membawa sebanyak 100 orang.
Di Indonesia sudah dikembangkan mobil tenaga surya oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya sejak tahun 2013 dan sudah meraih banyak kejuaraan dunia di antaranya di Jepang dan Australia.
Mobil ini dapat mencapai kecepatan 100 km/jam dan memiliki daya simpan baterai sebesar 5 KW.
c. Mobil Listrik (Electric Car)
Mobil listrik merupakan mobil yang didorong oleh satu atau lebih motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai atau alat penyimpanan energi yang lain.
Motor elektrik ini mampu memberikan tenaga putaran dengan cepat dan memberikan percepatan yang kuat, tetapi halus.
Mobil listrik ini pertama kali dibuat pada tahun 1884 oleh seorang berkebangsaan Inggris, Thomas Parker.
Mobil listrik ini baru berkembang pesat pada tahun 2008, semenjak ditemukannya teknologi pengaturan tenaga baterai dan mahalnya bahan bakar fosil.
Keuntungan dari penggunaan mobil listrik ini antara lain mengurangi polusi udara, karena mobil ini tidak menghasilkan polutan dan mengurangi efek rumah kaca.
Akan tetapi, penggunaan teknologi ini secara besar-besaran masih menjumpai beberapa hambatan, antara lain masih tingginya biaya produksi, minimnya infrastruktur isi ulang bahan bakar listrik, dan masih takutnya pengemudi akan kehabisan listrik sebelum sampai di tujuan.
Indonesia juga sudah mulai mengembangkan mobil tenaga listrik yang ramah lingkungan. Pada tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mengembangkan prototipe mobil listrik yang berkapasitas empat orang.
(a) Mobil Listrik Pertama Produksi Thomas Parker Tahun 1884, (b) Mobil Listrik Produksi ITS
0 comments:
Posting Komentar