Just another free Blogger theme

Senin, 14 Februari 2022

 Peta Belajar Bersama


Halo Sobat, ini nih ada Peta Belajar Bersama IPA di BAB Pertama


Yuk, mulai belajar bersama!


Pembelahan Sel

Pembelahan Mitosis

Sobat Pintar, kalian udah tau belum nih? pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan.
Sel anakan dari pembelahan mitosis mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk. Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika yang sama, termasuk sama dalam jumlah kromosom dengan induknya.
Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n).

Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas empat fase pembelahan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Setiap fase pembelahan tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Tahukah Sobat Pintar apa ciri-ciri dari masing-masing fase pembelahan?

Agar kamu lebih memahami fase pembelahan mitosis serta ciri-ciri yang terjadi pada setiap fasenya, perhatikan Gambar di bawah ini!


Pada tahap akhir dari pembelahan mitosis yaitu fase telofase, umumnya selalu diikuti dengan pembelahan sitoplasma yang disebut dengan sitokinesis. Pada saat sitokinesis, terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi sitoplasma sehingga terbentuk dua sel anakan.


Pembelahan Meiosis

Masih ingatkah Sobat Pintar, pada proses pembentukan apakah pembelahan meiosis terjadi?
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk.

Dapat dikatakan bahwa jumlah  kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut dengan haploid. Oleh karena itu, meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi.

Sebelumnya kamu telah mempelajari fase-fase pada pembelahan mitosis. Menurut pendapat Sobat Pintar, apakah sama fase-fase pada pembelahan mitosis dan meiosis?

Berbeda dengan mitosis, pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat yaitu meiosis I dan meiosis II. Meskipun demikian, fase-fase pembelahan meiosis mirip dengan fase-fase pembelahan mitosis. Agar kamu dapat dengan mudah memahami fase-fase pembelahan meiosis, Perhatikanlah gambar di bawah ini.

Fase-fase pembelahan meiosis pada tingkat meiosis I dan meiosis II



Stuktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia (Laki-laki)

Alat Kelamin Luar

Sobat Pintar, alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian luar tubuh dan dapat diamati secara langsung.
Penis

Bagi kamu yang laki-laki, air kencing dikeluarkan melalui organ yang namanya penis. Penis berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan sebagai saluran sperma. Penis terbentuk dari otot dan tidak mengandung tulang. Pada ujung penis terdapat struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup (prepuce). Kulup inilah yang dipotong saat seseorang dikhitan.

Skrotum

Pada bagian di dekat penis terdapat kantung yang terlihat seperti lipatan-lipatan kulit namanya skrotum. Pada skrotum tersebut terdapat dua buah (sepasang) testis atau buah zakar yang berbentuk bulat telur. Skrotum juga berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.


Alat Kelamin Dalam

Sobat Pintar, alat kelamin dalam merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung.
Alat kelamin dalam antara lain terdiri dari testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.

Testis

Testis merupakan organ reproduksi yang berbentuk bulat telur, berjumlah dua buah (1 pasang) dan terdapat dalam skrotum. Saat ini, mungkin kamu berusia antara 13 atau 14 tahun. Pada usia tersebut testis mulai memproduksi sperma atau sel kelamin jantan dan hormon testosteron.

Nah, tahukah Sobat Pintar apa itu sperma dan hormon testosteron?
Sperma merupakan sel tunggal yang mempunyai ekor dan kepala yang merupakan sel kelamin bagi laki-laki. Sedangkan, hormon testosterone adalah senyawa yang merangsang perubahan fisik pada anak laki-laki yaitu membesarnya jakun dan tumbuhnya rambut pada tempat-tempat tertentu misalnya kumis.

Saluran Sperma

Sperma yang dihasilkan di dalam testis akan keluar melalui epididimis. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Pada saluran ini sperma disimpan sementara waktu sampai berkembang sempurna, dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya yaitu vas deferens.
Vas deferens merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra serta berfungsi sebagai saluran sperma menuju uretra.

Uretra

Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi laki-laki yang terdapat di dalam penis.
Selain berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma, uretra juga berfungsi sebagai saluran keluarnya urin. Proses keluarnya sperma ini dikenal dengan istilah ejakulasi.


Kelenjar Reproduksi Laki-Laki

Sobat Pintar, kelenjar reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang nantinya bercampur dengan sel sperma menjadi air mani atau semen.
Kelenjar reproduksi pada laki-laki terdiri atas berikut ini.

Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis merupakan struktur yang berbentuk seperti kantung kusut kecil (± 5 cm) yang terletak di belakang (posterior) dari kantung kemih. Kelenjar ini menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.

Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan cairan keputih-putihan, sedikit asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat yaitu:

  1. asam sitrat yang digunakan untuk menghasilkan energi (ATP);
  2. beberapa enzim, yaitu pepsinogen, lisozim, dan amilase;
  3. seminal plasmin yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran reproduksi.

Kelenjar Cowper (Bulbouretra)

Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa yang berfungsi melindungi sperma dengan cara menetralkan urin yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra serta melapisi uretra sehingga mengurangi sperma yang rusak selama ejakulasi.
Sperma yang dihasilkan testis akan bercampur dengan sekret yang dihasilkan oleh kelenjar–kelenjar reproduksi sehingga terbentuk suatu suspensi (campuran antara zat cair dan zat padat) yang disebut semen (air mani). Semen inilah yang dikeluarkan melalui uretra.

Pada umumnya volume semen yang dikeluarkan sebesar 2,5-5 mililiter (mL). Tiap 1 mililiter terkandung 50-150 juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut nantinya hanya satu sel sperma yang akan berhasil membuahi sel telur.


Spermatogenesis

Kita pelajari dulu tentang proses pembentukan sperma yuk Sobat Pintar...

Proses pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis. Pembentukan sel sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus. Kata “tubulus” berasal dari kata “tubula” yang artinya saluran, sedangkan kata “seminiferus” berasal dari kata “semen” yang artinya sperma.

Jadi tubulus seminiferus adalah saluran panjang yang berkelok-kelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya struktur yang membentuk testis.

Proses pembentukan sperma pada saluran tersebut terjadi secara bertahapDiawali dari sel induk sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium mengalami pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma atau spermatozoa yang memiliki ekor.

Sel sperma yang terbentuk bersifat haploid (n). Agar kamu lebih memahami proses spermatogenesis, perhatikanlah dan amatilah gambar potongan melintang tubulus seminiferous.


Sekarang Sobat Pintar lanjutkan  ke latihan soal ya...


Stuktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia (Perempuan)


Alat Reproduksi Perempuan

Tahukah Sobat Pintar, Apa saja yang terdapat pada alat reproduksi perempuan?
Alat Kelamin Luar

Alat kelamin perempuan yang terletak di luar yaitu vulva, labium, dan saluran kelamin. Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini disebut dengan labium. Kedalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran kelamin (vagina).

Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kelamin, dan vagina.

  1. Ovarium

                                                    Sumber : klikdokter.com
Ovarium atau indung telur merupakan organ reproduksi perempuan yang terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berjumlah sepasang dan memiliki bentuk seperti telur dengan ukuran 4 cm x 3 cm x 2 cm. 

Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel inilah sel telur atau ovum berkembang. Sel-sel oosit (calon sel telur) berkembang sejak awal kehidupan seorang perempuan dan mencapai kematangan setelah pubertas. Folikel ini juga menghasilkan hormon perempuan yaitu estrogen dan progesteron. 

Pada setiap bulan, sel telur yang telah matang dilepaskan dari ovarium. Proses pelepasan sel telur dari indung telur ini disebut ovulasi. Selanjutnya sel telur tersebut akan ditangkap oleh fimbriae dan kemudian akan bergerak ke saluran telur (tuba falopi).

2.  Saluran kelamin

Saluran kelamin perempuan terdiri atas saluran telur atau tuba falopi, uterus, dan vagina.

a.    Saluran Telur (Tuba Falopi)

                                                Sumber : id.theasianparent.com

Saluran telur (tuba falopi) atau oviduk berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri yang memanjang ke arah samping dari uterus. Panjang tuba falopi ini sekitar 10 cm. Saluran telur berakhir dalam struktur berbentuk corong yang disebut infundibulum.
Fimbriae menangkap sel telur yang dilepaskan oleh ovarium. Fungsi saluran telur membawa sel telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran telur inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan. Setelah terjadi fertilisasi, saluran telur akan menyalurkan zigot (hasil fertilisasi) menuju uterus atau rahim.


b.    Rahim (Uterus)


Uterus atau rahim merupakan organ yang memiliki dinding yang tebal, memiliki bentuk seperti buah pir yang terbalik. Secara normal, rahim terletak di atas kantung kemih. Rahim juga berfungsi sebagai tempat perkembangan janin.

Pada saat tidak hamil, rahim memiliki ukuran 5 cm. Pada saat hamil, rahim mampu mengembang hingga 30 cm, ukurannya menyesuaikan dengan perkembangan bayi. Dinding rahim (endometrium) memiliki peranan dalam pembentukan plasenta.
Plasenta merupakan organ yang menyuplai nutrisi yang dibutuhkan bayi selama perkembangannya. Pada perempuan yang tidak hamil, ketebalan dinding rahim bervariasi selama siklus menstruasi bulanan yang akan dibahas lebih lanjut pada bagian berikutnya.


c.    Vagina

Sumber : sehatq.com
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim. Vagina tersusun atas otot-otot yang elastis, dilapisi selaput membran, yang disebut selaput dara (hymen). Saluran ini menghubungkan antara lingkungan luar dengan rahim.

Saluran yang menghubungkan vagina dengan rahim adalah serviks leher rahim. Vagina selain berfungsi sebagai organ reproduksi juga berfungsi sebagai saluran untuk aliran darah menstruasi dari rahim dan jalan lahir bayi.
Pada saat bayi akan lahir, terjadi kontraksi otot-otot pada dinding rahim. Kontraksi inilah yang akan menyebabkan bayi terdorong ke jalan lahir (vagina).

Oogenesis

Tahukah Sobat Pintar apa itu oogenesis?

Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan yaitu sel telur atau ovum dan terjadi di dalam organ yang disebut ovarium. Berbeda dengan spermatogenesis yang dimulai ketika anak laki-laki mulai puber. Oogenesis dimulai sebelum anak perempuan lahir.

Tahukah Sobat Pintar, pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga 2.000.000, namun hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat anak perempuan puber dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang sempurna.
Sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus reproduksi perempuan.


Oogenesis dimulai saat seorang perempuan berada dalam kandunganSel primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, akan terjadi pembelahan secara bertahap baik pembelahan mitosis maupun meiosis.


Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid (n) dan tiga badan polar (polosit).


Agar Sobat Pintar dapat dengan mudah memahami peristiwa oogenesis, yuk perhatikan gambar di bawah ini!


Tahap Perkembangan Embrio

Sobat Pintar, yuk kita pahami proses perkembangan janin dalam rahim Ibu.

Trimester Pertama

Periode terbentuknya hampir semua organ tubuh. Janin sangat rentan dengan radiasi, obat, atau alkohol. Oleh karena itu, ibu hamil harus memilih nutrisi yang baik dan menjauhi kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum minuman beralkohol,  agar janin yang dikandungnya tidak mengalami kecacatan atau gangguan kesehatan lainnya.


Trimester Kedua

Perkembangan utama janin yaitu pembesaran ukuran janin dan perbaikan struktur menjadi lebih detail. Tidak ada perkembangan mendasar seperti pada trimester pertama.


Trimester Ketiga

Terjadi pertumbuhan ukuran bayi yang sangat pesat untuk mendapatkan kekuatan dalam hidup dalam lingkungan luar. Sistem sirkulasi dan respirasi mengalami perubahan yang memungkinkan untuk bernapas dalam lingkungan luar.
Jika Sobat Pintar masih ada yang perlu ditanyakan, bisa kita diskusikan di kolom komentar ya...
 


Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

Apakah Sobat Pintar tau apa saja penyakit yang bisa menyerang organ reproduksi kita?
Gonorrhea  (GO)

Penyakit Gonorhoe disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna kuning hijau pada wanita. Penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan pada bayi yang baru lahir.
Sifilis (Raja Singa)

Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala awal penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin. Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.
Herpes Simplex Genitalis

Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, perih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin.
Pada daerah kelamin kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.

Keputihan
Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal pada vagina.
Penyakit keputihan bisa diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus dan parasit. Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.


Upaya Pencegahan Penyakit Sistem Reproduksi Manusia

Sobat Pintar, sistem reproduksi yang kita miliki harus dijaga sebaik-baiknya.
Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktorFaktor pertama adalah kurang menjaga kebersihan organ reproduksi.
Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit oleh penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, ataupun parasit.
Nah, berikut ini ada beberapa upaya untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri ataupun parasit.

  • Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertekstur lembut. Hindari bahan yang bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans).
  • Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih menempel di kulit dengan menggunakan tisu atau handuk hingga benar-benar kering. Ini akan dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi oleh jamur pada bagian organ reproduksi.
  • Mengganti celana dalam minimal 2 – 3 kali sehari.
  • Bagi kamu yang perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin. Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat menggantinya minimal 5-6 jam sekali. Darah yang tertampung pada pembalut bisa menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
  • Bagi kamu yang perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan patyliner secara terus menerus. Penggunaan sabun pembersih daerah kewanitaan akan mengubah pH vagina dan selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
  • Rajin berolahraga dan banyak mengkonsumsi buah dan sayur. Selain bermanfaat bagi kesehatan, juga dapat mencegah terjadinya infeksi organ reproduksi oleh jamur.

Silahkan Sobat Pintar lanjutkan ke latihan soal ya....






Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Posting Komentar